MENGAPA ANAK SELALU TAKUT MELAKUKAN SESUATU
#RuangBerbagi
*MENGAPA ANAK SELALU TAKUT MELAKUKAN SESUATU*
By. M. Nadhif Khalyani
Syaikh Shalih Al Munajjid ditanya oleh seseorang tentang perkembangan psikis anaknya. Sebagai berikut:
Pertanyaan :
Anak saya sangat penakut terhadap apa saja, tidak berani melakukan sesuatu, atau tidak berani mencoba. Apa yang sebenarnya terjadi?
Jawaban :
Adapun jika ketakutan pada anak berbentuk kegamangan jiwa (keraguan, takut mencoba dan sejenisnya), maka biasanya sebabnya kembali kepada sejumlah faktor yang berkaitan satu sama lain.
Ajaran Nabi mengatasi hal semacam ini dengan hati-hati.
Di antaranya faktor-faktor penyebab tersebut adalah;
1. Membebani sang anak apa yang tidak mampu dia pikul.
Dalam hal ini, Rasulullah sallahu’alaihi wa sallam berbsabda,
( منلميرحمصغيرناويعرفحقكبيرنافليسمنا ) أخرجهأبوداودرقم4943 ،والترمذيرقم1921 وفيصحيحالجامعللألباني5444
"Siapa yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak mengenal hak orang tua, maka dia bukan golongan kami." (HR. Abu Dau, no. 4943, Tirmizi, no. 1921. Terdapat dalam Shahih Al-Jami, Al-Albany, no. 5444)
2. Tidak memberi dorongan yang cukup untuk berhasil.
Dalam hal ini terdapat riwayat dari Ali radhiallahu anhu, dia berkata, "Aku tidak pernah mendengar dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyatakan tebusan (ungkapan kesungguhan) selain kepada Saad, ketika itu beliau berkata, "Lontarkan panahmu, " aku kira hal itu terjadi pada perang Uhud." (HR. Bukhari, no. 6184, Muslim, no. 2411)
Hadits tersebut merupakan pengarahan kepada setiap orang tua untuk mendorong anak-anaknya berprestasi dan memberikan apresiasi dalam bentuk perhatian yang lebih terhadap apa saja yang mereka raih bagaimanapun hasilnya
3. Berlebihan dalam memberikan hukuman fisik serta kasar dalam memperlakukannya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
منيُحرمالرفقيُحرمالخيركله (أخرجهمسلم،رقم2292 )
"Siapa yang terhalang berbuat lembut, dia akan terhalang dari seluruh kebaikan." (HR. Muslim, no. 2292)
4. Kondisi kehidupan yang sulit sehingga mendorong kedua orang tua menumpahkan kekesalannya terhadap anak-anak mereka, seperti hubungan rumah tangga yang tidak harmonis, atau ibu yang bekerja, atau tidak puas terhadap pekerjaan.
Dalam hal ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ليسالشديدبالصُّرعة،إنماالشديدالذييملكنفسهعندالغضب (أخرجهالبخاري،رقم6116)
"Bukanlah orang yang kuat adalah dia yang menang gulat, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah."(HR. Bukhari, no. 6116)
Terakhir, perlu kami sampaikan bahwa bukan berarti dengan semua ini sang anak tidak boleh takut sama sekali. Sebab rasa takut juga harus ada pada sebagian perkara, karena hal tersebut akan melindungi sang anak. Dia harus takut kepada Allah, takut terhadap kejahatan orang lain, takut berbuat kejahatan, dst. Hendaknya ketakutannya yang bersifat normal, tidak berlebihan dan tidak mengabaikan.
(Syaikh Shalih Al Munajjid, Al Islam Sual Wa Jawab)
Bagaimana jika orang tua baru menyadarinya sekarang?
Apa yang bisa dilakukan? Bagaimana menguatkan kembali jiwa anak?
------
Ikuti diskusi, bahasan, insight seputar Emosi Negatif, Problematika Keluarga, Luka Pengasuhan, Parenting Qur'ani serta Spiritual Healing di Grup Grup QERM
Silahkan join di link berikut bagi yang belum bergabung
http://bitly.ws/ELjn
📌Note:
_Grup ini murni untuk pembelajaran dan saling support._
_TIDAK DIPERKENANKAN memasuki grup hanya untuk mencari data nomor member lalu mengirimkan pesan iklan, penggalangan dana dan hal-hal semisalnya._
Komentar
Posting Komentar