Memukul, Mencubit Anaknya Yang Berusia Satu Tahun Kemudian Ia Merasa Menyesal

 *Memukul, Mencubit Anaknya Yang Berusia Satu Tahun Kemudian Ia Merasa Menyesal*


Part 1.


Dikutip Oleh M Nadhif Khalyani.


Syaikh Shalih Al Munajjid mendapat pertanyaan dari seorang ibu, tentang sifat dirinya yang tidak terkendali, saat mendapati anaknya bersikap tidak baik.


Bagus sekali penjelasan beliau, komprehensif, ilmiah dan aplikatif. Mari kita cermati dari awal pertanyaan ibu penanya.


Berikut pertanyaannya :


Segala puji bagi Allah atas nikmat harta dan keturunan.


Allah telah mengkaruniakan kepada saya anak yang ganteng, saya merasa aneh pada anak saya ini, yaitu; _ketika ia menangis maka perasaan sayang tadi seakan hilang maka ia saya pukul, saya cubit atau semacamnya, namun setelahnya saya merasa menyesal tertekan fisik dan mental, padahal saya sangat menyayanginya._


*_Ketika dibawa orang lain ia tertawa dan bermain bersamanya, dan ketika ia melihat saya, ia mulai menangis dan berteriak, umurnya belum genap satu tahun._*


Apa yang seharusnya saya lakukan padahal saya juga shalat, puasa ?


Sahabat sekalian...


Apakah Anda seorang Ayah dan Ibu yang punya sifat diatas?


*MEMUKUL, MENCUBIT ANAKNYA YANG BERUSIA SATU TAHUN KEMUDIAN IA MERASA MENYESAL*


(Part 2.)


Dikutip Oleh M Nadhif Khalyani.



Syaikh Shalih AL Munajjid kemudian memberikan 6 point nasihat kepada ibu penanya.


Di part 2 ini, kita bahas 3 point terlebih dahulu. 


Syaikh Shalih mengatakan….


Alhamdulillah


Tindakan Anda kepada anak Anda sangatlah tidak wajar, dibawah ini beberapa sikap yang seharusnya dilakukan oleh Anda, _semoga Allah memberikan manfaat kepada Anda_, :


1. Seorang anak membutuhkan makan, minum, tidur dan kasih sayang orang tua yang menyuguhkan makanan terbaik untuk anaknya. 


Fokus pada makanan fisik saja tidak diimbangi dengan makanan maknawi (kebutuhan spiritual/ruhani/psikis) adalah keteledoran orang tua kepada kebutuhan fitrah seorang anak.


2. Memberikan kasih sayang pada anak efek positifnya sangat besar, oleh karenanya wasiat Islam tentang menyusui, hendaknya dengan ASI alami, agar berkumpul 2 kebaikan untuk anak, yakni baiknya minuman dan makanan dan baiknya tempat, yaitu; pangkuan ibunya. 


Telah terdapat penelitian pada zaman modern ini, sangat besar pengaruhnya persusuan dari ASI ibunya untuk perkembangan fisik dan psikis seorang anak.


Selain itu, Sebagian peneliti telah menyebutkan bahwa pukulan fisik orang tua pada anak-anaknya dan kekerasan terus menerus yang mereka rasakan akan menjadikan mereka memiliki simpul-simpul (problem) kejiwaan, apalagi ditambah dengan kekerasan pada keluarga secara umum. 


Hingga ia akan merasa(menyimpan) jengkel dan melahirkan masalah serius yang sulit menyelesaikannya.


Hingga dalam diri anak akan berubah menjadi satu bentuk perangai yang janggal, bahkan diantara kekerasan dari keluarga akan berubah pada kekerasan pada masyarakat. 


3. (Perlu direnungkan) barang siapa yang bersikap keras pada anak-anaknya maka ia telah *menyimpang dari fitrah dan syari’at,* karena _Allah –Ta’ala- telah memberikan fitrah bagi manusia untuk mencintai anak-anaknya._


Oleh karenanya Allah –Ta’ala- dan Rasul-Nya –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak berwasiat kepada orang tua berkaitan dengan masalah ini, namun sebailiknya justru berwasiat kepada anak-anak berkaitan dengan sikap mereka kepada orang tua, dan memperingatkan akan sikap durhaka kepada mereka. (Karena secara alami orang tua bisa berbuat terbaik untuk anaknya)


Adapun menyimpang dari syari’at maksudnya adalah: Karena pukulan fisik dan tidak adanya kasih sayang kepada anak-anak menunjukkan sudah tercabutnya kasih sayang dari hati pelakunya, dan dia terhalang dari rahmat Allah.


Dari Aisyah –radhiyallhu ‘anha- berkata: Seorang Arab badui mendatangi Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan 


berkara: “Kalian mencium anak-anak ?, dan kami

 tidak mencium mereka. 


Maka Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:


( أَوَأَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللَّهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ ) رواه البخاري ( 5652 (


“Tidakkah aku memiliki (sesuatu yang bisa aku berikan padamu), (sedangkan) Allah mencabut dari hatimu rahmat-Nya ?!”. (HR. Bukhori: 5652)


Sahabat sekalian…


Saat ibu atau ayah tak mampu mengendalikan diri, perlu mengingat renungan dari Syaikh diatas.


Anak punya kebutuhan ruhani sebagaimana kebutuhan fisik. 


Anak belum mampu mencerna apa yang ia rasakan, belum mampu memahami kenapa orang tuanya bersikap demikian. 


Ia hanya bisa merasakan sakit, takut, marah atau rasa lainnya. Perlu waktu hingga ia dewasa untuk bisa memahami “maksud baik” cubitan sang ibu.


Pada nasihat beliau yang ke 4-6 mungkin akan membuat air mata kita mengalir, menyesali apa yang pernah kita lakukan di masa silam…


_*Bersambung.....*_

*Memukul, Mencubit Anaknya Yang Berusia Satu Tahun Kemudian Ia Merasa Menyesal*


Part 3 (Selesai)


Dikutip Oleh M Nadhif Khalyani.


Sahabat sekalian...


Mari kita lanjutkan nasihat Syaikh Shalih Al Munajjid berikutnya….


4. Ketahuilah bahwa, dengan sikap anda sekarang sama halnya telah menelantarkan pendidikan anak anda, dan anda bisa jadi akan melihat keburukannya di dunia sebelum akherat. 


Bagaimana mungkin dengan muamalah seperti itu akan melahirkan pendidikan yang baik dan menjadikan anak baik dan berbakti kepada orang tuanya?


5. Katahuilah seorang bayi tidak akan menangis dengan sendirinya, pasti ada sebabnya, maka menjadi kewajiban anda untuk segera tanggap sebagai bentuk kasih sayang anda dengan berusaha mengetahui sebab menangisnya disebabkan karena kesakitan atau merasa lapar. Bukan segera memukulnya atau mencubit atau berlaku kasar kepadanya, karena prilaku anda itu menjadi sebab lain ia menangis, yaitu; karena kesakitan.


Seorang psikologi berkata: “Para pakar kejiwaan berpendapat bahwa menangis respon tubuh yang digunakan untuk mengontrol emosional seseorang atau mengendalikan emosi yang tertahan dalam diri seseorang, menangis, berteriak, berkata keras, merusak mainan atau perabot dan kegelisahan merupakan sarana untuk mengungkapkan perasaan dan emosi yang berkaitan dengan marah atau sedih. Ketika frustasi, yang bisa saja seorang anak mengalaminya, akan melahirkan emosi kejiwaan yang mengandung permusuhan, maka menangis adalah upaya melampiaskan emosi tersebut dan menghilangkannya.


Manahan nangis atau bahkan tidak menangis sama sekali bisa jadi menjadi tanda bahwa emosi tersebut tersimpan di dalam dirinya, dan bisa jadi lama-kelamaan perasaannya tidak peka terhadap keadaan dan bahkan cenderung dilupakan oleh anak tersebut. 


Namun kenyataannya ia tidak benar-benar melupakannya, emosi tersebut masih terpendam di dalam dirinya yang mungkin akan muncul ketika ia sudah dewasa dengan ungkapan lain, seperti: gelisah atau dengan bentuk menebar permusuhan kepada orang lain pada setiap kali ada kesempatan”.


6. Ketahuilah -- dan ini yang terakhir -- bahwa membentak anak-anak akan menyebabkan cacat akal atau fisik. Maka bagaimana jika sampai menggunakan pukulan dalam pendidikannya ?


Para peneliti sudah memperingatkan bahwa menghardik anak itu bisa jadi akan membunuhnya atau mereka akan terkena cacat akal yang parah. 


Para peneliti menjelaskan bahwa rusaknya otak tidak terpisahkan dengan goncangan kejiwaan seorang anak disebabkan kekerasan. 


Dan bisa saja dapat membunuh mereka atau mereka akan terkena gangguan kejiwaan dan mental, seperti: keterbelakangan mental, ketumpulan otak, kebutaan, kekejangan yang sangat, sulit membaca, sulit berkonsentrasi, dan lain-lain dari berbagai hambatan pengajaran.


Salah seorang spesialis berkata: “Bahwa tangisan seorang anak mengganggu, akan tetapi itulah cara mereka mengungkapkan kebutuhan mereka, oleh karenanya sebaiknya segera mencari penyebab tangisannya, dan berusaha menyelesaikannya dari pada langsung menghardiknya. 


Maka,... Anda harus senantiasa bertaqwa kepada Allah, dan janganlah menyimpang dari fitrah, dan janganlah menyelisihi syari’at Allah –Ta’ala-, dan hendaknya anda menyayangi anak anda yang masih kecil dan lucu, dan janganlah menjadi sebab akan kerugian dan cacatnya, karena anda akan merasa bersalah sepanjang hidup anda, lihatlah keadaan Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan para sahabatnya yang menjadi qudwah yang baik bagi anda.


Bersegeralah anda untuk selalu berdoa dan meruqyah anda sendiri, rumah anda dan anak anda hawatir mereka akan terkena penyakit ‘ain (mata) dan sihir, sedangkan ruqyah akan bermanfaat pada umumnya.


Kami berharap bahwa anda mendapatkan petunjuk, ampunan dan keselamatan, dan bagi anak anda mendapatkan keselamatan dari keburukan. Kami memohon kepada Allah agar Dia membantu anda dalam mendidik dengan pendidikan yang baik”.


Wallahu a’lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

113 ciri gangguan jin Muslimah harus tau, Ciri ciri gangguan jin dan kejiwaan

TANDA-TANDA RUMAH KITA ADA JIN

membenahi" situasi dan keadaan anak :