CARA ORANG SHALIH MENGELOLA BATINNYA, SAAT MENGHADAPI PASANGAN YANG BURUK*
#Qur'anic Emotional Release
*CARA ORANG SHALIH MENGELOLA BATINNYA, SAAT MENGHADAPI PASANGAN YANG BURUK*
By M. Nadhif Khalyani
Pernah kesel dengan ulah pasangan dan anak? Atau sering?
Sering memilih diam dari pada bertambah "gaduh"?
Sering terlintas "lelah" tapi tak sanggup berbuat apa-apa, lalu memilih menghabiskan waktu dalam kesendirian?
Ternyata...kita tidak sendirian.
Ada orang-orang sholeh di masa lalu yang juga mengalaminya. Tetapi mereka punya cara tidak biasa dalam mengelola batin.
Ketidaklaziman cara berpikir mereka inilah yang perlu kita renungkan. Karena disitu ada kekuatan yang membuatnya bisa bertahan. Orang-orang mulia, selalu punya jalan pikiran yang berbeda.
Imam Qurthubi menjelaskan surah An Nisa 19, beliau mengutip kalimat dari Ibnu Umar.
Ia berkata,
"Sesungguhnya seseorang meminta petunjuk kepada Alloh _subhanahu wa ta'ala_, lalu _*ia diberikan kebaikan, kemudian ia marah terhadap Rabbnya, sehingga ia tidak melihat akibat baik dari apa yang telah diberikan kepadanya."*_
Mungkin maksud kalimat tersebut adalah, _dulu meminta sesuatu, lalu karunia itu diberikan, namun karena suatu sebab, terjadi ujian tentang sesuatu yang telah ia dapatkan itu._
_Lalu ia marah, kesal, berkeluh kesah terhadap karunia Alloh itu._
Imam Qurthubi menceritakan seorang yang sholih lagi 'alim (berilmu).
Beliau adalah *Syaikh Abu Muhammad Bin Abu Zaid.*
Beliau memiliki istri yang berperilaku buruk, istrinya tidak memenuhi hak-haknya, dan menyakitinya dengan ucapannya, namun ia tetap bersabar atas perlakuan istrinya.
Ia pun berkata, _"Saya adalah seorang yang diberi kesempurnaan nikmat dengan kesehatan, pengetahuan dan apa-apa yang dipunyai dengan tangan kanan saya. Maka anggaplah ia (istrinya) adalah musibah atas diriku karena suatu dosaku. *Aku takut jika aku menceraikannya, maka akan datang musibah yang lebih besar darinya."*_ (Tafsir Qurthubi, Surah An Nisa : 19)
Sesungguhnya, "sedikit keburukan" ini adalah penghalang dari datangnya keburukan yang jauh lebih besar.
Sesungguhnya, semakin seseroang "marah" kepada Alloh, maka semakin tak nampak kebaikan-kebaikan dari karunia telah ada dalam genggaman.
Ibnu Umar dan Abu Muhammad Bin Abu Zaid, mengajak kita melihat dari sudut pandang berbeda atas kejadian yang tidak menyenangkan.
Karena, jika kita mampu mengubah sudut pandang, mungkin rasa berat itu akan segera berubah.
Wallohua'lam
Baarakallohu fiikum.
---------
Artikel boleh dibagikan, atau ajak keluarga bergabung di Grup QERM
http://bitly.ws/ELjn
_Bersama menyelami hikmah dalam Al Qur'an, Sunnah, serta pendapat Ulama untuk membangun "Kesadaran dan Kekuatan Diri"_
Komentar
Posting Komentar