Kajian ustadz Nadif

 Berikut ada doa ma'tsur yg sangat baik untuk dibaca, bagi kita yg sedang menghadapi problem dg pasangan, anak, dll. 


Silahkan diamalkan dg sungguh2. Smg Alloh ijabah. 


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ، وَمِنْ زَوْجٍ تُشَيِّبُنِيْ قَبْلَ المَشِيْبِ، وَمِنْ وَلَدٍ يَكُوْنُ عَلَيَّ رَبًّا، وَمِنْ مَالٍ يَكُوْنُ عَلَيَّ عَذَابًا، وَمِنْ خَلِيْلٍ مَاكِرٍ عَيْنُهُ تَرَانِيْ، وَقَلْبُهُ يَرْعَانِيْ، إِنْ رَأَى حَسَنَةً دَفَنَهَا، وَإِذَا رَأَى سَيِّئَةً أَذَاعَهَا


Allaahumma innii a'uudzu bika min jaaris-suu', wa min zaujin tusyayyibunii qoblal masyiib, wa min waladin yakuunu 'alayya robban, wa min maalin yakuunu 'alayya adzaaban, wa min kholiilin maakirin, 'ainuhu taroonii, wa qolbuhu yar'aanii, in ro'aa hasanatan dafanahaa, wa idzaa ro'aa sayyi'atan adzaa'ahaa.


Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk, dan dari pasangan yang membuatku beruban sebelum waktunya, dan dari *anak yang menguasaiku,* dan dari harta yang menjadi azab atasku, dan dari teman dekat pembuat makar, matanya melihatku sedang hatinya mengawasiku, jika ia melihat kebaikan pada diriku maka ia menyembunyikannya, dan jika ia melihat keburukan maka ia menyebarkannya.


HR. Ath-Thabrani dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Ash-Shahihah: 3137.

*HIKMAH “RAHASIA” USIA 7-10 TAHUN DALAM PERINTAH SHOLAT*


By. M. Nadhif Khalyani


Sahabat sekalian…


Saya ingin mengajak Anda sekalian untuk melihat lebih jauh tentang fenomena anak yang susah disuruh sholat oleh orang tuanya, dengan cara berbeda.


Apa sebenarnya penyebab anak sulit disuruh sholat?


*Pertama,* _mungkin belum tumbuhnya kesadaran dalam diri anak._


Kebanyakan orang tua berfokus di hal ini. Orang tua menyimpulkan bahwa satu-satunya penyebab anak belum mandiri untuk sholat adalah karena belum paham dan belum sadar. 


Tapi muncul pertanyaan, jika memang persoalannya “hanya” sebatas karena kepahaman, maka mungkin nasihat dan belajar cukup menjadi solusi. Namun mengapa hal ini tidak terjadi? 


Orang tua sudah berpikir keras bagaimana cara menyadarkan. Mulai dari menasihati, mengajak hadir di majelis taklim, hingga melibatkan para guru di sekolahnya.


Namun tidak ada perubahan. 


Atau …


*Kedua,* Anak tidak segera berangkat menuju sholat setelah disuruh orang tuanya, mungkin ada masalah lain yang tidak kalah seriusnya.


Yaitu, _dalam diri anak belum tumbuh sikap ta’dzim, memuliakan atau penghargaan terhadap posisi orang tua._


Ia belum bisa memposisikan orang tuanya sebagai sosok yang wajib ia dengar dan taati. 


Ucapan orang tua seolah bukan hal serius untuk diperhatikan, nasihat dan perintah orang tua mungkin dipahami oleh anak sebagai pilihan, ia boleh menolak atau mentaatinya.  


Jika ini yang terjadi maka bisa kita pahami mengapa ia tidak segera menjalankan perintah orang tuanya.


Aaah… masa sih poin kedua ini yang sedang terjadi? 


Coba perhatikan anak anak kita, _apakah ia tidak segera menjalankan perintah kita hanya dalam hal sholat ataukah dalam banyak hal?_


Apakah ia sering berkata lebih tinggi dari kita, orang tuanya?


Jika demikian yang terjadi maka sebenarnya orang tua mungkin sedang menghadapi 2 masalah, yaitu *_masalah tentang ibadah anak, dan masalah tentang posisi dirinya dihadapan anak._*


Kedua masalah ini panjang efeknya.


Masalah dalam ibadah sangat terkait dengan hubungan nya dengan Alloh dikemudian hari, sikapnya terhadap agama, perilaku dan lainnya.


Masalah dengan orang tua, erat kaitannya dengan hubungannya dengan orang tuanya, cara ia memperlakukan orang tua, sifat-sifatnya di kemudian hari dll.


Ibnul Jauzy menyebut anak usia 7 tahun ibarat Pelayan. 


Maknanya adalah usia 7-10 tahun, sifatnya seperti Pelayan. 


Yaitu, siap dalam ketaatan, siap mendengar dan menjalankan perintah, siap mendengar nasihat dan ilmu, siap menjadikan orang tuanya satu-satunya rujukan. Karena pelayan hanya punya 1 majikan. 


Maka bisa kita bayangkan jika anak selalu dalam situasi ini 5.475 kali, terus menerus, selama 3 tahun….maka dengan sendirinya kita telah menumbuhkan benih benih ketaatan dan berbakti dalam dirinya.


Namun “sayang”, fase kejiwaan seorang Pelayan itu ada di rentang usia 7-10 tahun. 


Ini adalah fase persiapan sebelum baligh, karena fase baligh adalah fase siap menjalankan syariah.


Bagaimana jika fase tersebut terlewatkan, adakah solusinya?


In syaa Alloh ada, biidznillah. 


Mari kita lanjutkan diskusi di live zoom dan Grup Sahabat Langit QERM, atau Grup Alumni QERM dan RLC.

Sebenarnya persoalan kita tdk hny soal Sholat tsb. Ada nya problem ttg sholat adalah indikasi Ada masalah2 lainnya.


1. Kepahaman anak thd kebaikan Dan keburukan


2. Posisi org tua


3. Kondisi internal diri kita


4. Cara memanfaatkan waktu yg sempit utk mendidik


5. Posisi guru


Dll. 


Bagi kita sbg org tua, proses menyelesaikan ini bukan dari diri anak. 


Tetapi dari diri kita sbg ayah Dan ibu nya. 


Nabi menyebutkan bhw anak terlahir dlm keadaan fitrah. org tua yg akan menjadikannya spt apa. Jd kuncinya ada dalam diri org tua. 


Maka alihkan perhatian kita sejenak ke diri kita dl.

✅ Program *pertama* kita untuk "membenahi" situasi dan keadaan anak :


Istighfar dan taubat atas semua masa lalu, Cara kita menjalani keseharian kita bersama anak-anak. 


Fokus pd hal ini selama beberapa waktu. *Setiap kali* kita melihat hal yg _tidak nyaman_ ttg anak, segera istighfar, Mhn ampun kpd Alloh dalam doa dan sujud kita. Scr khusus utk hal ini. 


Seolah kita bicara begini : semua ini terjadi krn adanya keburukan dalam diri sy. Ya Alloh ampuni kesalahan sy. 


Ulang2 terus menerus.


Bismillah berlatih yuuk.


Penjelasannya nanti hari kamis in syaa Alloh ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

113 ciri gangguan jin Muslimah harus tau, Ciri ciri gangguan jin dan kejiwaan

TANDA-TANDA RUMAH KITA ADA JIN

membenahi" situasi dan keadaan anak :