Cara mengobati Ain

 


*CARA MENGOBATI 'AIN JIKA PENEBARNYA TIDAK DIKETAHUI*


la harus melakukan salah satu di antara cara-cara berikut ini:


*Cara pertama:*


Jika penderita mengeluhkan sakit, maka hendaknya ia mengusap tangannya pada bagian yang sakit. Hendaknya ia membaca Surat Al-Falaq dan An-Nas lalu ditiupkan di tangan, lantas diusapkan pada bagian yang terasa sakit. Hendaknya ia juga selalu membaca surat Al-Falaq dan An-Nas setiap menuju tempat tidurnya; dan hendaknya juga membaca Al-Ikhlash. (HR. Muttafaq 'alaih) 


*Cara kedua:*


Membaca Al-Qur'an atau doa diikuti dengan tafl, yaitu tiupan yang disertai dengan pengeluaran ludah pada bagian yang terasa sakit atau yang terkena 'ain. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudri yang tercantum dalam Shahîh Al-Bukhârî bahwa ketika itu sekelompok sahabat bepergian (hingga sampailah mereka di satu perkampungan, namun penduduknya enggan menjamu para sahabat hingga sesepuh (orang yang dituakan] kaum tersebut tersengat hewan berbisa, lalu para sahabat diminta untuk menolongnya). Lantas, Abu Sa'id membacakan (surat Al-Fatihah) dan meniupkannya dengan disertai sedikit air ludah. Ini menunjukkan teknik penggunaan cara kedua.


*Cara ketiga:*


Membaca (Al-Qur'an atau doa) tanpa nafts (tiupan saja) dan tanpa tafl (tiupan yang disertai dengan pengeluaran ludah). Dalilnya adalah ruqyah yang dilakukan oleh Jibril (atas diri Rasulullah), sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Jibril mendatangi Rasulullah selalu berkata, "Wahai Muhammad, apakah engkau mengeluhkan rasa sakit?" Beliau menjawab, "Benar." Jibril berdoa:


بسم الله أرقيك من كل شيء يؤذيك ومن شركل نفس أو عين حاسد الله يشفيك بسم الله أرقيك .


"Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, serta dari keburukan setiap jiwa atau 'ain pendengki. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu."


Para ulama termasuk salah satu cara penyembuhan berpendapat bahwa bacaan dalam hadits ini tanpa menggunakan tiupan mulut, baik dengan disertai air ludah ataupun tidak (yang biasanya ditiupkan di tangan). Sebab, dalam hadits tersebut tidak ada keterangan harus disertai hal tersebut.

*Cara keempat:*


Dengan meletakkan (menempelkan) tangan ketika membacakan doa-doa ruqyah. Letakkanlah tangan Anda pada bagian tubuh yang sakit. Dalilnya adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim dari sahabat Utsman bin Abil Ash bahwa ia pernah mengeluhkan sakit pada tubuhnya, lantas ia mengadu kepada Rasulullah ﷺ. Kemudian Rasulullah bersabda, “Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang sakit, lalu bacalah:


بسم الله ( ثلاثا ) ، أعوذ بعزة الله وقدرته من شر ما أجد وأحاذر ( 7 مرات ) .


Dengan nama Allah (3X). Aku berlindung dengan kemuliaan Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang menimpaku dan dari apa yang aku khawatirkan (7x).”


*Cara kelima:*


Dibacakan dengan mengusap, yakni Anda mengusap dengan tangan kanan saat membaca doa pada bagian yang terasa sakit; dan membacakan ruqyah. Dalilnya adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari bahwa bila ada orang sakit yang dibawa kepada Rasulullah, maka beliau mengusap dengan tangan kanannya lantas membaca:


أذهب البأس رب الناس واشف أنت الشافي لا شفاء إلا شفاؤك شفاء لا يغادر سقما


“Singkirkanlah semua penyakit, wahai Rabb umat manusia. Sembuhkanlah. Engkaulah Maha Penyembuh, dan tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan satu penyakit pun."


*Cara keenam:*


Dibacakan pada air. Caranya yaitu orang yang sakit membacakan (Al-Qur'an dan doa) pada air, kemudian meniupnya, lalu meminum dan mengusapkan air tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Dalilnya adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam Sunannya, “Tsabit bin Qais bin Syammas yang sedang sakit mendatangi Nabi ﷺ . Lantas Rasulullah ﷺ mengambil debu dari Buthhan dan memasukkannya ke dalam sebuah wadah, kemudian beliau meniupkan air pada debu tersebut, dan membaca:


اکشف البأس رب الناس عن ( ثابت بن قیس بڼ شماش) 


Singkirkanlah penyakit ini, wahai Rab umat

 manusia, Paadiri (Tsabit bin Qais bin Syammas.) Lantas beliau menuangkan debu tersebut pada tubuhnya. 


*Cara ketujuh:*


Dibacakan pada debu. Dalilnya adalah sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah mendoakan untuk orang yang sakit dengan bacaan berikut:


بسم الله تربة أرضنا بريقة بعضنا يشفى سقيمنا بإذن ربنا 


 "Dengan nama Allah, inilah debu tanah kami; dengan air ludah sebagian kami, orang yang sedang sakit di antara kami disembuhkan dengan izin Rabb kami.”


Kemudian, air ludah si penderita sendiri diambil(dengan jari telunjuk), lalu ditempelkan di dalam debu. Lantas, diletakkan pada bagian yang sakit atau luka. (Menurut Imam Nawawi, caranya adalah dengan mengambil air ludah penderita sendiri dengan menggunakan jari telunjuk, lalu ditempelkan pada debu. Kemudian debu yang menempel tersebut diusapkan pada bagian yang sakit atau luka, sambil membaca doa di atas ketika mengusapnya.) 


*Cara kedelapan:*


Ayat-ayat Al-Qur'an ditulis dengan minyak za'faron, yang oleh orang awam (di negeri Arab) biasa dinamakan dengan 'aza'im atau mahayah. Namun cara ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah. Sebagian ulama klasik maupun kontemporer melarang cara tersebut. Ada yang mengatakan bahwa cara ini berasal dari Ibnu Abbas, dan disebutkan oleh Ibnu Taimiyyah dan Imam Ahmad. Akan tetapi, Lajnah Da'imah (Dewan Fatwa di Saudi Arabia) mengeluarkan fatwa agar cara ini ditinggalkan. Mereka berkomentar bahwa cara tersebut dinukil dari Ibnu Abbas, namun Rasulullah ﷺ tidak pernah mempraktikkan cara tersebut. Kiranya cukup sudah dengan tujuh macam cara di atas.


*Cara kesembilan:*


Mengumandangkan adzan di telinga penderita. Sebab, setan akan lari dari tempat dikumandangkannya adzan. Sedangkan penderita ‘ain memang selalu disertai dan diganggu oleh setan.


_______________________

🖋️Hishah binti Rasyid Mazyad

📚Sembuh Dengan Al-Quran - Thibbia

📮Edit Rudi Abu Humaira - Terapi Ruqya Kih Syar'i

.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

113 ciri gangguan jin Muslimah harus tau, Ciri ciri gangguan jin dan kejiwaan

TANDA-TANDA RUMAH KITA ADA JIN

membenahi" situasi dan keadaan anak :