Agar Ucapan Orang Tua Membekas Dalam Jiwa Anak*
*Agar Ucapan Orang Tua Membekas Dalam Jiwa Anak*
By M. Nadhif Khalyani
Ibnu Abi ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Muhammad bin Wasi’ rahimahullah bahwa dia berkata, *“Siapa yang sedikit makannya dia akan bisa memahami, membuat orang lain paham, bersih, dan lembut.* Sungguh, banyak makan akan memberati seseorang dari hal-hal yang dia inginkan.”
Diriwayatkan dari Ibrahim bin Adham rahimahullah, “Siapa yang menjaga perutnya, dia bisa menjaga agamanya. *Siapa yang bisa menguasai rasa laparnya, dia akan menguasai akhlak yang terpuji.* Sungguh, kemaksiatan akan jauh dari orang yang lapar, dekat dengan orang yang kenyang. Rasa kenyang akan mematikan hati. Akan muncul pula darinya rasa senang, sombong, dan tawa.”
(Jami’ al-Ulum wal Hikam, hal 576-577)
Nasihat para ulama ini mungkin sangat relevan dengan problem dunia pendidikan anak.
Masalah spiritual semacam ini kadang terlupakan, namun efeknya nyata dirasakan.
Kadang _kalimat kita sebagai orang tua, sulit dipahami anak anak, terjadi kesalahpahaman dan lainnya_.
Kadang, _anak tak mampu mencegah dorongan dalam dirinya untuk berbuat buruk, sulit menerima ilmu dan nasihat._
Jalan keluar "sederhana" yang dinasihatkan oleh para ulama adalah _biasakan lapar, atau jadikan puasa Sunnah sebagai kebiasaan_
Coba bangunlah kebiasaan ini bersama anak. Orang tua dan anak menjaga puasa sunnah, dan tidak berlebihan dalam makanan.
Jika kebiasaan ini ada pada diri orang tua, semoga apa yang ia sampaikan kepada anak bisa membekas dalam jiwanya.
Jika kebiasaan ini ada dalam diri anak, semoga jiwanya jernih, mudah menerima ilmu, dekat dengan kebaikan, dan akhlaqnya terpuji.
Wallohua'lam
Selamat mencoba
Baarakallohu fiikum
Sebagai orang tua sudah mencontohkan dan mengajak mengerjakan yg wajib dan yg sunnah spt puasa senin kamis klo g sy milih ayamulbit anak2 sudah mengikuti tp blm istiqomah
BalasHapus