Preman pasar
#
Mengapa_setelah_diruqyah_tambah_sakit
Sedikit saya kasih analogika, seorang tukang jualan di pasar, dengan preman pasar yang setiap hari ia meminta jatah keamanan,,
🔦dalam suatu kisah ada seseorang preman yang setiap harinya dia meminta kepada penjual yang ada di pasar untuk menyetorkan setoran harian atau uang keamanan,
Kejadian ini atau sistem ini sudah terjadi puluhan tahun, yang setiap harinya si tukang dagang yang ada di pasar ini memberikan setoran harian uang keamanan, kita samakan analogika kan, bahwa si penjual ini adalah pasien atau kita, kemudian si preman ini adalah jin, atau setan.
👨🏻💻kita lanjut dengan Kisah tadi kemudian tiba-tiba si penjual ini, tidak mau, bahkan berhenti untuk membayarkan setoran kepada preman. pertanyaannya ... Apakah atau Bagaimana reaksi preman mengetahui bahwa si penjual ini tidak mau lagi memberikan setoran.
pastinya preman ini akan marah, bahkan mengancam, atau bisa saja merusak tokonya atau warungnya, pastinya dia tidak akan tinggal diam, melihat si penjual ini yang sudah sekian tahun Setia membayarkan setoran kemudian berhenti.
, Sama halnya setan di kalangan Jin, yang ada dalam tubuh kita, dulu mereka sering kita kasih makan dengan dosa dosa, Syirik, dan lain-lain.
kemudian setelah mengenal Rehab hati makanan itu distop, dengan cara taubatan nasuha,
Apakah setelah sekian lama kita terpuruk dalam lubang dosa, kesyirikan, maksiat malas beribadah, kemudian kita berhenti bertaubat memberhentikan pasokan makanan kepada setan ini,
apakah mereka akan diam begitu saja.
pastinya mereka tidak akan diam, mereka akan melakukan berbagai macam cara agar orang ini Berhenti melakukan ruqyah nya, melakukan ketaatannya, kemudian kembali lagi berbuat dosa, agar mereka mendapat makanan dan tempat tinggal.
Mudah-mudahan dengan analogika tadi bisa membuka pikiran kita,
agar jangan kalah dengan setan Jangan mengeluh setelah melakukan ruqyah malah tambah sakit. karena sesungguhnya disinilah kita sedang berperang, yang sangat nyata dengan musuh-musuh Allah setan di kalangan jin.
*jangan kalah sabarnya sama setan sesungguhnya setan itu sabar untuk menjerumuskan kita ke dalam dosa*
Komentar
Posting Komentar