Rumitnya menjaga Ananda
*Rumitnya Menjaga Ananda*
By M. Nadhif Khalyani
(Sedikit catatan diskusi di Kelas tgl 19 kemarin)
Ada Salah satu peserta (ibu) di kelas kemarin cerita tentang grup WA anak-anak yang tidak terkendali. Cara interaksi anak-anak, konten yang di share dan dibicarakan, hingga dishare-nya link grup LGBT, pornografi di grup anak-anak ini.
Kejadian yang ditanyakan beliau, sebenarnya juga terjadi ditempat lain. Bahkan mungkin lebih banyak dan lebih berat.
Saat sesi _break,_ Salah satu peserta yang punya latar belakang IT dan dekat dengan Kepolisian menghampiri sy. Beliau cerita tentang fenomena yang sama.
Rasanya nyaris "tak ada tempat aman" bagi ananda seandainya Alloh tidak menjaga dan merahmati anak-anak kita.
Banyak orang tua benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dalam pergaulan anak-anak, dengan siapa dan seperti apa mereka berteman.
Kemudian, Tiba-tiba saja anak-anak berubah perilaku, keras, membantah, mogok sekolah, merokok hingga mulai kenal dengan narkoba.
Sekali lagi, rasanya kita sbg org tua benar-benar perlu kerja ekstra untuk mengawasi.
Tetapi tetap saja, sulit mencegah rasa khawatir kita.
Namun saya melihat ada hal unik yang disampaikan ibu yang bertanya tadi.
Beliau bersyukur karena saat link grup LGBT tersebut dishare, *ananda tidak sempat melihatnya.*
Ini pun pernah terjadi pada orang lain yang bercerita ttg kondisi anaknya. Ada salah satu kalimat beliau yang sama dg ibu tadi, *Alhamdulillah untuk anak saya tidak lihat ajakan temen2nya di grup.*
Pada kesempatan lainnya, *ada pula yang bersyukur karena anaknya tidak tahu saat temen2 nya membuat grup.*
Fenomena unik itu adalah *ananda luput dari informasi yang sedang disebar*
Ayah dan bunda sekalian....
Menurut sy, _kejadian anak tak sempat melihat info negatif, lupa diajak gabung grup oleh temannya, terlewat informasi negatif, *BUKANLAH PERISTIWA KEBETULAN*_
Tetapi itulah rahmat dan penjagaan Alloh atas ananda.
Masih ingat video viral di YouTube tentang seseorang yang kesal karena semut yang masuk di sepatunya?
Laki-laki ini menghentak-hentakkan kakinya dg kesal, karena gigitan semut itu, sambil pindah dari tempatnya berdiri. Hanya berselang beberapa detik setelah ia bergeser tempat, tiba-tiba ada mobil dg kecepatan tinggi menghantam tempat ia berdiri tadi.
Persis di tempat yang telah ia tinggalkan beberapa detik yang lalu utk "ngurus" semut yang masuk di sepatunya.
Lelaki tersebut selamat karena kebetulan?
Tidak. Tetapi Alloh menyelamatkannya dengan hal "sangat sepele."
Apa pelajarannya?
Ancaman yang mengintai anak-anak memang berat, tetapi "fenomena kebetulan" itu selalu ada. Itulah rahmat Alloh yang maha luas.
Jika kita menggunakan tangan dan pikiran kita sendiri, tentu sangat rumit dan lelah.
Sesekali kita perlu *_mengundang fenomena kebetulan_* itu dalam setiap langkah kita.
Semoga Alloh merahmati ibunda yang bertanya kemarin dan kita semua di grup ini.
Baarakallohu fiiikum.
Komentar
Posting Komentar